Agar pernikahan mendapat berkah - Bisa dikatakan, keberkahan di atas segalanya
dalam pernikahan. Percuma memiliki harta berlimpah jika tidak berkah. Terjadi
percekcokan antara suami istri sebab harta, atau suatu saat mendapat musibah
sehingga hartanya habis. Meskipun harta pas-pasan, jika berkah akan dicukupkan
oleh Allah dengan standar kebutuhan hidupnya.
Kewajiban setiap keluarga adalah untuk meraih pernikahan penuh berkah
tersebut. Maka inilah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk sampai ke tujuan itu.
Agar pernikahan berkah : luruskan niat
Niat awal sebelum pernikahan sangatlah penting. Bukan hanya untuk mendapat
kenikmatan fisik, tapi harus ada sesuatu yang lebih besar yang dituju. Yaitu pernikahan
untuk ibadah, menjadikan keluarga seperti hidup di surga, dan mengantarkan
anggota keluarga menuju surga nyata di akhirat kelak. Niat ini harus tertanam
kuat.
Seiring perjalanan waktu, saat sudah menghadapi hari-hari pernikahan, tidak
ada salahnya rajin-rajin mengokohkan kembali niat ini. Kebutuhan pernikahan
yang makin besar seiring keberadaan anak, kadang menjadikan tujuan tanpa terasa
melenceng. Jadi berubah untuk memburu harta. Karena menyangka harta adalah
kunci kebahagiaan pernikahan. Di sisi lain, banyak berinteraksi dengan anak dan
istri terkadang bisa memalingkan tujuan ibadah. Hal demikian sering terjadi, tertandai
dengan adanya pemuda atau pemudi yang dahulunya rajin mengaji, pergi ke masjid,
ketika sudah menikah jadi lupa diri. Jangankan menghadiri majelis ta’lim,
shalatpun jadi jarang-jarang dilaksanakan. Niat telah berubah, arah rumah
tangga telah melenceng, hanya untuk tujuan dunia semata.
baca juga: cara membina keluarga bahagia
Baca juga: cara membentuk keluarga sakinah
baca juga: cara membina keluarga bahagia
Baca juga: cara membentuk keluarga sakinah
Supaya berkah: cari harta yang halal
Aturan wajib dalam pernikahan adalah jangan sampai memasukkan segala harta
haram di dalamnya. Bukan berarti boleh dikonsumsi di luar, namun lebih khusus
lagi di rumah jika ingin keluarga berkah. Makanan yang dikonsumsi, lemari yang
dibeli, renovasi rumah, sepeda motor yang dimiliki, semua harus berasal dari
pendapatan yang jelas kehalalannya. Allah tidak akan memberi berkah kepada keluarga
yang dalam keseharian aktifitasnya memakai sarana yang dibenci oleh-Nya.
Dalam sebuah hadis dikisahkan tentang seorang musafir yang tengah berada di
padang pasir. Rambutnya kusut, pakaiannya kumal, menengadahkan kedua tangannya
ke langit seraya berdoa, “ya Rabb, ya Rabb.” Sementara pakaiannya haram. Begitu
juga makanannya haram. Maka bagiamana mungkin akan diterima doanya itu. (HR
Muslim)
Dalam pernikahan, jika doa saja sudah tertolak bagaimana akan berharap
mendapatkan berkah dari Allah.
Agar berkah : bersyukur pada harta dan keadaan
Bersikap positif terhadap harta yang diterima dan berlapang dada terhadap
takdir keadaan keluarga akan memberikan berkah tersendiri. Jika ditilik,
manusia memang selalu merasa kurang. Terlebih di jaman modern, dimana keinginan
telah bergeser seolah menjadi kebutuhan. Handphone keluaran terbaru, baju tren
baru, jam tangan bermerk, motor tahun teranyar, seolah sudah bukan imajinasi
impian, tapi kebutuhan. Parahnya jika seseorang tidak bisa mengontrol keinginan
memiliki semua itu. Jadilah merasa kurang, hilang segala syukur atas harta yang
ada.
Bersyukur harusnya bukan sekedar pada harta, tapi juga pada keadaan
keluarga. Melihat perkembangan anak, kejadian-kejadian selama berkeluarga yang
bisa teratasi, semua atas peran besar dari Allah. Maka hendaknya disyukuri.
Rasanya sangat sering kita diingatkan dengan ayat ini “sungguh, apabila
kalian bersyukur akan Aku tambah nikmat-Ku, dan apabila kalian kufur, sesungguhnya
azabku amatlah pedih.” (QS Ibrahim: 7)
Supaya pernikahan berkah : dekatkan
diri kepada Allah
Logikanya sederhananya seperti siapa yang dekat dengan raja, dia akan
disayang. Dengan kepemilikan harta dan kekuasaannya maka sang raja bisa memberi
kelimpahan kebaikan padanya. Allah sebagai raja Alam, dengan kekayaan dan
kekuasaan tak terbatas menyukai orang yang dekat dengannya. Akan diberi kasih
sayang-Nya, pertolongan, dan kemudahan urusan. Itulah anugerah berkah bagi
orang yang dekat dengan Allah.
Rumah tangga yang tidak akrab dengan al-Quran, jarang terdengar air wudhu
yang mengalir di sepertiga malam terakhir, jauh dari zikir, tayangan televisi
yang dinyalakan hanya cenel hiburan, habislah waktu tanpa upaya kedekatan
dengan Allah. Pada keluarga yang demikian ini akan sulit didapat keberkahan
dari-Nya. Maka dekati Allah sedekat-dekatnya, akan mengalir deras keberkahan itu.
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: pixabay.com)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar