Seorang suami kadang tidak tahu
bagaimana tipsnya mendidik dan menyadarkan sifat istri yang keras kepala dan
tidak mau nurut sama suami. Yang dilakukan hanya menasehati, lalu ketika tidak
bisa dinasehati marah marah dan mencemooh istrinya. Yang terjadi kemudian
istrinya bukannya berubah sifatnya, melainkan munculnya pertengkaran hebat.
Mengubah sifat keras kepala istri
butuh tips yang tepat. Jika salah, akan berujung pada pertengkaran itu tadi. Dan
berikut ini cara tepat menghadapi istri yang keras kepala.
Cara Menghadapi Istri Yang Keras Kepala
1.
Selidiki
penyebabnya : lihatlah masa lalu istri
Istri akan memiliki sifat keras kepala dan susah
dinasehati jika masa lalunya adalah berikut ini:
-
Waktu kecil
terlalu dimanja
Anak yang dimanja biasanya adalah anak bungsu dan anak
tunggal. Akibat mendapat perhatian yang lebih dan dipenuhi segala keinginannya,
maka dia tumbuh menjadi orang yang tidak siap untuk ditentang pendapatnya, susah
dinasehati, dan anti kritikan.
-
Anak berkebutuhan
khusus
Sebagian anak berkebutuhan khusus mendapat perhatian yang
ekstra, menjadi pusat perhatian, dan sering ditolong orang lain. Jika tidak
bisa menyikapi diri, anak ini bisa tumbuh menjadi orang yang keras kepala, egois
dengan keinginannya, dan sulit menerima masukan (meskipun tidak semuanya
begitu).
-
Anak yang kurang
mendapat perhatian
Anak yang mendapat perhatian berlebih akan berakibat
buruk bagi perkembangannya, demikian juga anak yang kurang mendapat perhatian.
Biasanya hal ini terjadi pada anak selain anak bungsu dan
anak tunggal. Saat dia kurang diperhatikan orang tuanya, dia akan berusaha
memenuhi keinginannya dengan cara memaksa, meskipun menyakiti orang lain. Dan saat
dewasa dia akan terbiasa kukuh dengan kemauannya, keras kepala dan sulit
dikritik.
Jika istri
memiliki masa lalu seperti ini, maka sadarilah bahwa sifat susah diatur dan keras
kepalanya itu telah tumbuh dalam masa yang lama. Maka untuk mendidik dan menyadarkannya
butuh perjuangan dan kesabaran.
2.
Selidiki
penyebabnya : Jika sifat keras kepala muncul setelah menikah
Jika sifat buruk itu muncul setelah menikah, maka ada
kemungkinan penyebabnya terkait dengan suaminya. Bisa jadi karena suami tidak
memenuhi kebutuhan istri dengan baik, sehingga istri berontak dengan sifat
keras hati. Atau bisa jadi suami pernah melakukan kesalahan besar yang sulit
dimaafkan istri.
Atau bisa jadi suami juga keras kepala sehingga istri
membalasnya dengan sifat yang sama. Atau suami tidak cakap menjadi pemimpin
rumah tangga sehingga akhirnya istri terbiasa mengambil keputusan sendiri, tanpa
mau menurut dan tanpa memedulikan pendapat suami. Bagi suami, beranilah untuk
instropeksi diri lalu memperbaiki kesalahannya.
3.
Bicarakan pada
waktu yang tepat
Saat yang paling tepat untuk menasehati adalah saat
bermesraan, atau minimal saat bicara santai berdua. Hindari menasehati istri
saat dia marah atau kelelahan, karena dia tidak akan mau mendengarnya. Bahkan
akan bertambah sifat keras hatinya.
4.
Pilih kalimat
yang tidak menyinggung perasaan
Misalnya dengan memilih kata kata ajakan halus “saya”,
bukan menyuruh dengan kata “kamu”. Contohnya pilih kalimat “saya senang sekali
jika engkau menunda membeli baju bulan ini”, dari pada kalimat “tolong ya,
jangan beli baju di bulan ini.”
Pada kalimat yang pertama akan membuat istri faham
permintaan suami, tanpa merasa disalahkan. Bahasanyapun terkesan halus. Berbeda
dengan kalimat yang kedua.
5.
Berbaik sangka
memahami sifat keras kepala istri.
Bisa jadi sifat keras kepala istri itu dimaksudkan untuk
kebaikan keluarga. Misalnya istri bersikeras memanggil guru prifat untuk
pelajaran bahasa Inggis anak. Meski suami tidak setuju karena keuangan yang pas
pasan, istri tetap teguh dengan keinginannya. Baginya, pendidikan anak harus
dinomor satukan.
Suami hendaknya memahami jika niat istri adalah untuk
kebaikan keluarga, bukan karena kepentingan istri pribadi. Lebih lunaklah untuk
masalah masalah seperti ini.
6.
Hindari membalas
keras kepala
Jika istri keras kepala, egois, dan susah diatur, tidak
baik jika suami membalasnya dengan sifat yang sama. Nanti saat suami menasehati
dan berusaha meluluhkan hati istri, istri jadi punya alasan untuk tidak taat
nasehat, karena suami juga punya sifat keras kepala.
Di samping itu, ingat bahwa dalam rumah tangga bukan
pertarungan siapa yang menang dan siapa yang kalah, sehingga harus balas
membalas. Dalam rumah tangga yang dipentingkan adalah saling mengisi kekurangan
masing masing. Jika suami ingin meluluhkan dan merubah sifat istri, hendaknya
dilakukan dengan cara yang baik dan bertahap.
7.
Nasehati lewat perantara
media
Pengaruh media masa sangatlah besar untuk mempengaruhi
pikiran seseorang. Maka tidak ada salahnya jika suami membeli majalah atau
menyalakan televisi yang menyajikan acara yang bagus terkait akibat dari sifat
keras kepala. Biarkan istri mencerna sendiri, tanpa suami terang terangan
menasehatinya.
8.
Menumbuhkan
kembali rasa cinta istri
Bisa jadi seorang suami berpikir, dulu saat di awal
pernikahan istrinya begitu patuh padanya, tidak egois dan tidak keras hati.
Tapi setelah bertahun tahun menikah mengapa jadi berubah.
Jawabannya bisa jadi karena cinta yang mulai berkurang.
Di awal menikah, cinta masih menggebu gebu. Dan ajaibnya, cinta bisa memunculkan
sifat rela berkorban, menerima nasehat dan nurut sama suami.
Maka tumbuhkan kembali cinta istri. Caranya adalah dengan
memenuhi kebutuhan istri, menyatakan sayang dan cinta, berlemah lembut padanya,
membantu apa yang dilakukannya, dan ciptakan suasana suasana romantis berdua.
9.
Keluar dari
rutinitas
Dalam sebuah buku harian dikisahkan tentang istri yang begitu jenuh dengan rutinitas hariannya
yang selalu di rumah mengurusi segala sesuatunya. Maka dia jadi sering marah
marah dan mudah tersinggung. Lalu sang suami yang tidak punya motor ini
meminjam motor temannya. Diajaknya istrinya untuk jalan jalan seharian. Istrinya
jadi senang tertawa lepas.
Seorang istri saat jenuh bisa jadi keras kepala. Pikirannya
terasa buntu, tidak ada variasi dalam hidupnya. Maka lakukan sesuatu yang di
luar rutinitas. Misalnya mengajak rekreasi ke pantai, atau ke pegunungan. Yang
penting ada penyegaran pikiran.
10.
Memuji istri saat
tidak keras kepala
Kesalahan seorang suami adalah jika dia marah ketika
melihat istrinya berbuat salah, namun tidak memberi apresiasi saat istri
bekerja keras berbuat baik demi suami.
Memuji istri tidak butuh waktu lama. Tenaga suami juga
tidak akan habis karena memuji. Tapi lihatlah manfaat yang ditimbulkan. Istri
jadi merasa dihargai, dicintai, dan diperhatikan. Akhirnya dia lebih
bersemangat lagi untuk memperbaiki diri.
11.
Bersabar dengan
proses
Jika seorang suami memahami bagaimana sifat keras kepala
istri itu terbentuk, dia akan lebih bersabar untuk merubahnya. Sebab sifat seseorang
itu terbentuk tidak serta merta. Biasanya terjadi tahapan proses yang lama,
berbulan bulan, bahkan bertahun tahun. Maka untuk menghilangkannya juga butuh
proses yang panjang.
Ada ulama Islam yang merinci proses melekatnya sifat
seseorang yang kurang lebihnya seperti ini:
-
Pada mulanya
hanya berupa lintasan pikiran atau lintasan keinginan
-
Jika dibiarkan,
akan berkembang menjadi niat
-
Saat niat ini
tidak segera dihilangkan, akan berkembang jadi tekat
-
Saat tekat jadi
kuat dan tidak dihentikan, akan dilanjutkan dengan melakukan perbuatan
-
Jika perbuatan
ini dilakukan secara berulang ulang, jadilah kebiasaan.
-
Apabila kebiasaan
tidak ini tidak juga dihentikan, berubahlah jadi sifat.
-
Dan apabila sifat
ini sudah mendarah daging, berkembanglah jadi karakter.
Dari tahapan yang dijelaskan ulama Islam ini, jelaslah
sifat manusia terbentuk setelah melalui tahapannya yang lama. Maka untuk
menghilangkannya juga butuh waktu yang tidak sebentar. Suami harus bersabar
untuk menjalani proses merubah sifat keras kepala istri. Tanpa kesabaran, suami
akan menyerah dan mengatakan bahwa sifat itu adalah sifat bawaannya.
12.
Berdoa
Allah yang menggenggam hati manusia, yang bisa membolak
balikkan hati manusia. Seberapapun kerasnya usaha manusia, Allah juga yang
menentukan hasilnya. Maka jangan abaikan berdoa. Mohonlah dengan kesungguhan
agar sifat istri berubah tidak lagi keras kepala dan egois.
Inilah cara menghadapi istri keras
kepala. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar