7 CARA AGAR RUMAH TANGGA BAHAGIA

7 CARA AGAR RUMAH TANGGA BAHAGIA


Cara agar rumah tangga bahagia – Tidak ada orang yang menginginkan kesengsaraan ketika berumah tangga. Terjadi pertengkaran, saling mencaci, saling menyalahkan, sehingga suasana keluarga jadi panas. Yang dituju adalah keluarga bahagia, penuh kedamaian, keharmonisan, penuh sakinah, mawaddah warahmah.

Mewujudkan keluarga bahagia tentu perlu upaya.
Saat awal pernikahan barangkali tidak perlu banyak usaha itu, karena suasana masih penuh madu. Segala sesuatu terasa indah. Namun seiring perkembangan waktu, ketika masalah mulai muncul, di sinilah baru terasa bahwa kebahagiaan perlu diupayakan. Dan berikut ini 7 cara agar rumah tangga bahagia.

Cara agar rumah tangga bahagia


Miliki kesamaan tujuan pernikahan

Antara suami dan istri hendaknya memiliki visi dan misi yang sama. Titik tujuan pernikahan jangan sampai berbeda. Misalnya suami ingin mewujudkan rumah tangga islami, sementara istri tidak. Di saat seperti ini seolah suami berjalan ke timur sementara istri ke barat. Tidak bisa seiring sejalan, jadinya mudah terjadi pertengkaran. Matangkan bersama bahwa tujuannya adalah untuk mencapai ridha Allah di atas Islam, agar bahagia di dunia dan akhirat.

Pelihara cinta dalam rumah tangga

Agar rumah tangga bahagia suami istri harus saling mencintai. Saling cinta adalah dasar terbaik pernikahan. Ada banyak masalah yang bisa diselesaikan karena perasaan saling cinta. Misalnya suami melakukan suatu kesalahan, atau teledor menjalankan kewajiaban, si isteri terbuka jiwanya memaafkan. Rasa cinta yang mendorongnya berjiwa mulia itu.

Tapi sebaliknya jika cinta sudah musnah, sebaik apapun perlakuan pasangan tidak akan dirasakan. Yang terbayang hanya keburukannya dan kesalahannya. Dalam rumah tangga yang ada hanya tuntutan hak dan kewajiban belaka. Akibatnya bukan bahagia yang didapat, tapi kesengsaraan.

Baca juga: Bila suami membuat istri menangis
Baca juga: cara ampuh agar suami betah di rumah

Hilangkan egois dalam rumah tangga

Egois bisa terjadi pada banyak hal, pada masalah besar maupun kecil. Misalnya pada persoalan menu masakan yang dipilih hari itu. Sayur asam atau sop. Atau masalah memilih merk detergen. Atau persoalan memilihkan sekolah anak. Egois harus dihilangkan, karena jika dipaksakan tidak akan ketemu. Dalam Islam kebalikan dari egois ini dikenal dengan itsar, atau mengutamakan orang lain. Membuka diri menerima pilihan pasangan. Hilangkan egois maka akan didapat kebahagiaan bersama.

Perbaiki komunikasi

Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang penuh keakraban. Jika terjadi suatu masalah, tidak berbicara kasar saling menyalahkan. Rasulullah saw menyuruh untuk bersabar dan menahan marah. Kemarahan memicu pembicaraan yang menyakiti suami atau isteri, memusnahkan harapan bahagia berumah tangga. Dan ingat, komunikasi bukan sekedar dari lisan. Mata yang menatap secara teduh, adalah bagian komunikasi tubuh yang membahagiakan. Senyum dan rona wajah yang cerah juga bagian komunikasi yang harus ada dalam keseharian.

Segera selesaikan masalah

Tidak ada masalah yang menumpuk jika seseorang memiliki kemampuan dan kemauan menyelesaikan sejak awal. Masalah menumpuk sebab persoalan satu dibiarkan berlarut-larut hingga datang masalah berikutnya. Dalam rumah tangga tidak baik membiarkan suatu masalah. Dikhawatirkan akan terjadi ledakan emosi di kemudian hari.

Jika istri tidak suka suami yang jarang mandi, segera bicarakan dengan cara yang baik. Jika mendapati suami jarang sikat gigi pagi hari sehingga mulutnya bau, waktu saling bercakap tidak nyaman,  juga bicarakan. Jangan dibiarkan sehingga jadi kebencian yang menumpuk, memecah kebahagiaan berumah tangga.

Arif menyikapi kekurangan pasangan

Meskipun klasik, hal ini harus tetap disadari; tidak ada manusia yang sempurna. Bersikap ariflah menyikapi kekurangan pasangan. Bukan berarti membiarkan saja kekurangan itu, melainkan membuka jiwa pasangannya untuk sukarela menghilangkan kelemahannya.

Suami yang baik adalah orang yang sanggup menginspirasi istri untuk secara sadar diri berbenah. Bukan menyalahkan apalagi merendahkan. Dan seorang isteri yang bijak adalah orang yang bisa memberi semangat suami untuk berubah lebih baik. Di sinilah ada kebahagiaan, sebab antara satu dengan yang lain bisa sadar diri dan terbuka untuk berbenah.

Atur pembagian tugas dalam rumah tangga

Dalam aturan Islam telah jelas pembagian dasar berumah tangga; suami mencari nafkah dan isteri melayani suami dan merawat anak. Dalam teknis keseharian tentu butuh penjabaran lebih jauh. Karena keadaan rumah tangga kadang tidak semulus aturan dasar. Misalnya suami pekerjaannya belum mapan sehingga isteri harus ikut bekerja. Atau ada pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan isteri seorang. Disinilah perlu pembagian tugas itu.

Tapi ingat, pembagian tugas ini bukan menjadi aturan kaku antara hak dan kewajiban. Tapi harus didasari saling cinta, saling membatu demi keharmonisan keluarga.

Itulah tips atau cara agar rumah tangga bahagia. Semoga bermanfaat.

Allahu a’lam bisshawab.

(gambar: pixabay.com)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top