INILAH 5 KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

INILAH 5 KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK


Inilah 5 Kewajiban orang tua terhadap anak – Bagaimanapun, anak adalah amanah bagi orang tuanya. Meski beragam keadaan orang tua, ada yang kaya dan sebagian miskin, kewajiban untuk menunaikan amanah itu masih melekat, tidak bisa dilepaskan. Kehadiran anak di dunia sebab “peran” orang tuanya. Maka orang tua juga bertanggung jawab atas kelangsungan perkembangan fisik dan mentalnya. Mengabaikan amanah akan mendapat kemurkaan dari Allah.

Paling tidak ada 5 kewajiban orang tua terhadap anak yang harus ditunaikan. Tentu jumlah 5 ini bukan batasan, hanya sebagian penyebutan secara global.

Kewajiban orang tua memberi anak nama yang baik

Sudah pernah mendengar orang yang memiliki nama Dholin? Saya pernah mendengar dari teman yang dengan bangganya seseorang memberi nama anaknya panggilan tersebut. Alasannya nama itu diambil dari ayat al-Quran. Memang dalam surat al-Fatihah disebutkan kata itu. Namun tanpa dipahami bahwa artinya adalah orang yang tersesat.

Atau ada juga orang yang diberi nama yang secara makna bukan tidak baik, tapi  tidak pantas. Beberapa bulan lalu sempat mencuat berita seorang penduduk Indonesia bernama “Tuhan”. Sudah dewasa, dan ngotot tidak mau diganti namanya.

Orang tua memiliki kewajiban memberi nama yang secara makna baik pada anak. Sebab nama adalah doa. Nama juga sebutan yang akan memberi pengaruh pada psikologis anak. Jika seseorang diberi nama “Shaleh” dan pada kenyataannya kelakuannya tidak sesuai dengan namanya, saat-saat tertentu dia akan merenung memikirkan ketimpangan dirinya.

Rasulullah saw telah memberi perhatian yang begitu besar pada masalah nama. Kapanpun beliau mendapati nama yang tidak pantas dan tidak memiliki arti, beliau merubahnya dan menggantikannya dengan nama yang pantas. Beliau merubah berbagai nama laki-laki dan perempuan. Sebagaimana hadis yang disebutkan dari Aisyah bahwa Rasulullah biasa mengubah nama yang tidak baik. (HR Tirmidzi)

Baca juga: cara mendidik anak nakal
Baca juga: cara bijak menasehati anak

Kewajiban orang tua memberi anak ASI

Sudah jamak diketahui berbeda jauh kualitas ASI dan susu formula. Baik dari sisi pembentukan fisik maupun efek psikologis. Dengan ASI, kekebalan tubuh anak jadi jauh lebih kuat, sehingga kelak tidak mudah sakit. Dosen saya pernah membandingkan antara dua anaknya yang diberi susu formula dan ASI. Untuk anak yang diberi susu formula, jika terkena sakit demam, meski diberi obat baru sembuh sekitar tiga hari. Sementara satu anaknya yang diberi ASI jika terkena sakit yang sama, bisa satu hari sembuh. Sementara dari sisi psikologis anak yang menyusu ASI jadi lebih dekat dengan ibunya. Ada keterikatan emosional waktu didekap. Ada kenyamanan yang dirasakan anak.

Maka tidak heran jika di al-quran terdapat perintah “seorang ibu hendaknya menyusukan selama dua tahun penuh. Yaitu bagi orang yang mau menyempurnakan penyusuannya.” (QS. Al-Baqarah:233)

Kewajiban orang tua mendidik anak

Kewajiban orang tua mendidik anak mencakup memberikan ilmu untuk kemandiriannya kelak di dunia, dan segala hal untuk kebahagiaannya di akhirat. Jika mampu, berikan pendidikan formal yang tinggi pada anak. Setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya kelak lebih baik dari orang tuanya. Dengan pendidikan formal akan lebih mudah untuk mencapainya. Meskipun pendidikan bukan segalanya, tapi kesuksesan kebanyakan didapat oleh orang yang berpendidikan.

Lalu ajarkan ilmu agama, baik formal maupun nonformal. Juga akhlak, aqidah, dan pelajaran al-Quran. Nabi saw bersabda “ ajarkanlah tiga hal pada anak-anak kalian. Yaitu untuk mencintai nabi kalian, menyayangi keluarganya dan membaca al-Quran.”

Kewajiban memberi anak nafkah halal

Seberat apapun, orang tua harus memikul kewajiban memberi nafkah yang halal dan baik. Meskipun uang yang didapat dari kerja halal sedikit, sehingga makanan yang bisa dibeli juga sangat sederhana, namun akan jadi berkah. Baik untuk fisik anak maupun perkembangan semangat ibadah anak. Nafkah yang haram, terutama jika anak tahu, secara tidak langsung mengajarkan padanya kelak jika bekerja tidak perlu selektif, asal menghasilkan uang yang banyak. Tidak peduli meskipun didapat dari profesi haram.

Rasulullah saw pernah mengajarkan pada anak-anak untuk berpesan pada orang tuanya yang berangkat bekerja, “ selamat jalan bapak. Janganlah engkau nanti pulang kecuali dengan membawa harta yang halal dan baik saja. Kami bisa bersabar dari rasa lapar, tapi kami tidak akan sanggup menahan bara neraka” (HR. Thabrani)

Kewajiban memilihkan anak jodoh yang baik

Jika sudah sampai pada usia pantas, maka kewajiban orang tua menikahkan anak. Di jaman sekarang, memang tidak bisa orang tua bertindak sendiri. Harus diperhatikan yang diinginkan anaknya. Sebab kelak anak itulah yang akan menjalani hari-hari rumah tangganya. Namun menjadi kewajiban orang tua untuk memantaunya sehingga mendapat pendamping yang baik. Terus pantau, hingga cara mendapatkannyapun tidak menyimpang dari nilai-nilai Islam.

Allahu a’lam bisshawab

(gambar: pixabay.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top