Memilih calon suami - Calon suamimu adalah calon pemimpinmu. Calon nahkodamu yang akan membawa
kapal keluarga ke surga atau neraka. Berbeda dengan isteri yang cenderung
mengikuti, suami adalah diikuti. Orang Jawa bilang; surgo nunut neroko katut
(ke surga ikut ke nerakapun juga ikut). Meski ungkapan itu tidak seratus persen
benar, paling tidak bisa kita jadikan acuan kehati-hatian.
Sebagai pertimbangan, berikut ini beberapa kriteria memilih calon suami
yang baiknya engkau perhatikan.
Memilih calon suami yang berilmu
Maksudnya bukan sekedar ilmu dunia, tapi juga ilmu agama. Ilmu adalah bekal
terbaik penentu perbuatan seseorang. Manusia berbuat sebatas ilmu yang
dimiliki. Logika sederhananya, jika seorang suami tidak paham cara membimbing
isteri, maka dia tidak akan bisa melaksanakannya. Sama seperti orang yang tidak
tahu cara shalat, lantas bagaimana dia akan melaksanakan kewajiban ibadah
penting itu. Tidak bisa.
Jika calon suami ilmunya tidak begitu mendalam, namun dia rajin menuntut
ilmu, tidak berhenti membaca buku agama, tentu layak dipertimbangkan untuk
memilihnya. Sebab mungkin saja hidayah pendalaman ilmu baru datang di usia-usia
tertentu.
Baca Juga: ciri ciri calon suami yang baik menurut Islam
Baca juga: ciri calon istri shalehah
Baca Juga: ciri ciri calon suami yang baik menurut Islam
Baca juga: ciri calon istri shalehah
Memilih yang berakhlak
Calon suamimu kelak akan banyak berinteraksi denganmu. Jika sejak awal
sebelum menikah diketahui gelagat akhlaknya tidak baik, jangan harap tiba-tiba
berubah baik padamu. Di awal-awal menikah mungkin, saat-saat mencicipi madunya.
Tapi menghadapi masa panjang pernikahan akan kembali ke sifat aslinya. Maka
jangan ambil resiko terlalu jauh memilih calon suami. Carilah informasi dari
kerabat, temannya, dengan cara-cara yang dibenarkan syariat, bagaimana sifatnya
di tengah keluarga dan tetangganya. Dan juga, lihat dengan siapa dia bergaul.
Watak manusia tidak terlalu jauh melenceng dari lingkungannya.
Pilih yang rajin beribadah
Jika akhlak yang baik berkaitan dengan hubungan sesama manusia, maka ibadah
berkaitan dengan hubungannya dengan Allah. Lalu apa kaitan antara rajin ibadah dengan
kriteria memilih calon suami pembawa ke surga? Harap diketahui, surga didapat
karena upaya manusia untuk mengabdi sebaik-baiknya pada Allah. Hal itu yang
bisa mengantarkan pada rahmat Allah berujung surga. Jika suami enggan beribadah
yang berbuntut kegagalan masuk ke tempat yang diidam-idamkan kelak, lalu
bagaimana akan mengantarkanmu ke surga? Tentu mustahil. Engkau akan berjuang
mati-matian sendiri untuk sampai ke sana. Dengan ibadah dan amalmu sendiri,
tanpa dukungan dan bimbingan suami.
Di samping itu, orang yang rajin beribadah mencerminkan ketakwaan di dalan
jiwanya. Rasa takut kepada Allah itu yang akan memancar ketika berinteraksi
denganmu. Sehingga akan berbuat baik kepadamu.
Memilih calon suami yang bertanggung jawab
Bertanggung jawab atau tidaknya seorang suami akan teruji ketika datang
guncangan dalam rumah tangga. Misalnya ketika istrinya sakit kronis, butuh
puluhan juta untuk biaya operasi, sementara kantong lagi kering. Seorang suami
yang tidak bertanggung jawab akan memilih melarikan diri saja. Tidak mau
merebut takdirnya memperjuangkan kehidupan istrinya.
Dalam kaitannya dengan capaian surga kelak, suami yang bertanggung jawab
secara spesifik yang dimaksudkan di sini adalah dia memang berkomitmen ingin
membawa keluarganya menuju ke kebahagiaan surga. Maka dia bertanggung jawab,
apapun yang terjadi, berupaya mewujudkannya. Jika bekerja, dia memilih jenis
profesi yang halal. Meskipun gajinya sedikit dan melelahkan, dia rela jalani
itu sebab tidak ingin mengotori keluarganya dengan memberi makan dari uang
haram. Di sepertiga akhir malam, dia bangunkan anak istrinya untuk shalat
tahajud bersama, sebagai wujud pertanggung jawaban meraih surga.
Tipe calon suami seperti ini yang harusnya diburu oleh para muslimah.
Memilih calon suami yang tepat akan membawa pada kebaikan
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: pixabay.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar