Mengenalkan Allah pada anak balita - Pernahkan engkau melihat sekumpulan balita yang mau mencuri permen dari tas
temannya, lalu salah satunya dengan polos mengingatkan, “ Kata ummi, Allah tahu
lho kalau kamu mencuri.” Jika di saat itu umminya mendengar pernyataan itu, duh
betapa senangnya. Anak sekecil itu sudah mulai paham keberadaan Allah.
Jarang-jarang balita akrab dengan ingatan pada Allah. Tidak mungkin terjadi,
kecuali jika sejak kecil diajarkan mengenal-Nya.
Pada berbagai kejadian, kaitkan dengan Allah
Tidak perlu malu untuk mengaitkan suatu keadaan dengan Allah. Agar gambaran
siapa Allah membekas di hati buah hati. Misalnya ketika berjalan-jalan di
taman, bertebaran bunga-bunga indah, anak begitu riang melihatnya. Maka katakan
padanya, “duh bagusnya bunga ini. Siapa yang menciptakan? Hayo.. siapa yang
menciptakan dik?.. Allah” sambil ajak
anak untuk menirukan lafaz Allah itu.
Dan baiknya tidak perlu diganti dengan kata Tuhan. Karena terlalu umum,
belum spesifik. Bisa-bisa nantinya anak lebih memilih kata Tuhan dari pada
Allah. Banyak lho orang tua maupun anak yang lebih sering memakai kata Tuhan
dari pada Allah. Mungkin penyebabnya sejak kecil lebih diperkenalkan kata itu,
sehingga lebih familiar baginya.
Sering-sering menyebut lafaz Allah di depan
anak
Jika pada bagian di atas tadi menunggu kejadian lalu mengaitkannya dengan
Allah, untuk bagian ini tidak. Lafaz Allah bisa berulang didengarkan pada anak.
Kecuali di kamar kecil tentu saja. Misalnya dengan menyanyikan lagu anak-anak
yang syairnya memuat lafaz Allah. Sekarang ini, sangat banyak lagu kreatif
semacam itu. Atau bisa juga membuat lagu sendiri, tidak harus bernada bagus,
asal maksudnya tersampaikan.
Misalnya juga lewat bacaan-bacaan doa yang menyebut kata Allah. Bacaan
al-quran juga yang bertebaran di dalamnya penyebutan Allah. Semakin sering
memperdengarkan lafaz tersebut, akan menjadikan anak terisi memori pikirannya.
Dan hal ini akan terus diingatnya hingga dewasa kelak.
Perkenalkan sifat-sifat Allah pada anak
Untuk balita, tentu cukup perkenalkan secara sederhana sifat-sifat Allah.
Misalnya di saat duduk berdua dengannya, katakan, “ tahu nggak adik, Allah itu
sayang lho sama adik. Sayaang banget” Atau pada waktu anak hendak tidur, “kalau
adik tidur, Allah yang akan menjaga adik. Jadi jangan takut, ya..”
Dan perlu diperhatikan, baiknya berimbang memperkenalkan sifat Allah.
Seringkali orang tua cenderung mengingatkan pada Allah jika nakal. Misalnya
berkata, “awas ya.. kalau adik nakal, Allah nanti marah sama adik. Mau dimarahi
sama Allah?”. Maka yang terbayang di benak anak Allah itu memiliki sifat pemarah,
penyiksa, dan sifat-sifat menakutkan lainnya. Maka pahamkan juga bahwa Allah
sangat mencintai manusia. Dengan begitu perlahan-lahan dia akan tahu siapa
Allah yang sebenarnya.
Demikian cara sederhana mengenalkan
Allah pada anak balita. Semoga bermanfaat.
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: en.wikipedia.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar