Otak anak usia 2 tahun berkembang sangat cepat. Otak akan sangat aktif
untuk membentuk hubungan antar sel saraf hingga dua juta per detik, dan lebih
aktif dua kali lipat dari otak orang dewasa.
Karena itu, mendidik anak usia 2 tahun ini sangat penting. Jangan sampai salah,
sehingga usia emas yang seharusnya menjadi tahap tumbuh kembang anak yang
terbaik jadi terlewatkan. Dan berikut ini cara mendidik anak usia 2 tahun yang
efektif.
Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun
1.
Jangan kasar dan membentak anak
Menurut penelitian Lise
Gliot, bentakan dan makian kasar pada anak bisa menggugurkan milyaran sel otak
yang sedang tumbuh. Sebaliknya ketika anak disayang dan dibelai lembut, akan
terbentuk struktur sel otak yang baik. Dan anak tentu sangat membutuhkan sel
sel otak ini untuk kecerdasannya. Demikian hasil penelitian Lise Gliot dengan
media perekam otak pada anak.
Di samping itu,
menurut dr Godeliva M Silvia Merry, M.Si, bentakan pada anak juga menyebabkan
detak jantung anak jadi cepat atau abnormal, sehingga menimbulkan kelelahan.
Akibat lain jika
anak sering dibentak adalah anak jadi tumbuh menjadi pribadi yang emosional,
dan tingkat kepercayaan anak pada orang tuanya jadi menurun.
Maka sedapat mungkin
hindari membentak anak, berbicara dengan nada tinggi dan kata kata yang kasar.
2.
Ajarkan toilet training
Menurut dr. Ariani
Dewi Widodo, SpA, anak mulai bisa diajarkan toilet training ketika usia 18-24
bulan. Sebagian anak 30-36 bulan. Artinya ketika anak berada di usia 2 tahun
sebagian sudah pandai toilet training, dan sebagian masih tahap awal
mengajarkannya.
Nah, cara
mengajarkannya haruslah dengan bertahap. Pertama kenalilah saat anak biasanya
BAK maupun BAB. Jika anak sudah bisa diajak bicara, ajarkan untuk bilang jika
ingin pipis. Kedua, ajaklah anak untuk ke toilet saat jam jam anak biasanya BAK
atau BAB. Anak bisa jadi memang belum faham apa tujuan ke toilet sehingga tidak
pipis saat ke toilet, dan justru pipis saat bermain di luar. Tidak mengapa
karena toilet training memang butuh perjuangan.
Dan lagi, agar anak
kebelet pipis saat di toilet basuhlah “burungnya” dengan air. Biasanya cara ini
cukup bisa membantu. Ketiga, berikan pujian jika anak berhasil pipis di toilet,
dan bersabarlah jika suatu saat anak masih pipis di atas kasur.
3.
Berikan teladan
Menurut para ahli,
anak usia 2 tahun meniru sebanyak 80 persen perilaku orang di sekitarnya. Hal
ini karena timbulnya emosi sebagai dasar dari meniru. Anak terutama akan meniru
orang tuanya, karena secara emosi orang tua jauh lebih dekat kepadanya jika
dibanding dengan orang lain. Di samping itu, anak juga meniru karena punya
keinginan yang tinggi untuk mirip dengan orang lain.
Karena itu orang tua
harus memberi teladan yang baik, meskipun anaknya masih berusia 2 tahun. Membaca
doa sebelum makan, atau makan dengan tangan kanan, atau rajin shalat di masjid,
adalah contoh contoh teladan yang akan diperhatikan dan ditiru anak.
4.
Masuklah ke dunia anak
Anak memiliki
dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Maka untuk memasukkan
pendidikan pada mereka, harus memasuki dunianya. Pertama tama, lihatlah apa
kegemarannya. Misalnya melempar bola. Ikutlah menjadi teman bermainnya, lalu
arahkan untuk belajar fokus melempar agar bisa mengenai sesuatu. Ini salah satu
contoh saja.
5.
Pilihkan mainan yang mendidik
Untuk anak usia 2
tahun, mainan yang mendidik adalah yang bisa mengembangkan kecerdasannya dan
kemampuan motorik fisiknya. Dan karena anak masih suka memakan segala yang di
depannya, maka hindari mainan yang kecil atau runcing yang berbahaya jika
sewaktu waktu dimakan.
Mainan mobil mobilan
yang besar, atau semacam sepeda kecil yang bisa dinaikinya sangat bermanfaat
untuk melatih keseimbangan tubuhnya. Atau mainan menyusun balok, sangat bagus
melatihnya untuk menganalisa dan berpikir.
6.
Jangan terlalu memaksakan
Orang tua bisa
memiliki harapan yang sangat tinggi, tapi anak usia 2 tahun adalah anak yang memiliki
berbagai keterbatasan. Jangan bandingkan anak dengan anak lain, karena setiap
anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda beda.
7.
Ajarkan agama
Menurut tokoh Islam Prof.
Dr. Hj. Zakiah Daradjat cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi, dan
bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan
masuk dalam kontribusi kepribadiannya.
Karena itu, sejak
anak berusia 2 tahun ajarkanlah agama. Mulailah dari hal hal yang sederhana,
misalnya saat turun hujan katakan bahwa Allah yang menurunkannya. Saat sembuh
dari sakit ucapkanlah alhamdulillah bersyukur telah disembuhkan oleh Allah.
Anak akan melihat semua ini, dan bisa membekas dalam ingatannya.
8.
Ajarkan kebiasaan kebiasaan kecil
Pada anak usia 2
tahun bisa diajarkan kebiasaan ringan seperti berdoa sebelum tidur, memberi
sebagian makanan yang dia pegang jika ada temannya datang, atau juga bersalaman
dan mencium tangan saat akan ditinggal ayahnya bekerja. Kebiasaan remeh ini
secara tidak langsung akan menjadi karakter anak, dan bisa berlanjut di usia
remaja dan dewasa.
9.
Ajarkan membaca dan menulis
Mulai kenalkan huruf
huruf pada anak. Tempellah stiker huruf huruf di tembok (tempel yang agak
rendah), dan biarkan anak sering berinteraksi dengannya. Lebih baik lagi jika
diajarkan huruf huruf sambil bernyanyi, karena nyanyian mudah lekat di otak
anak.
Di samping itu,
beri kesempatan anak untuk memegang
pensil dan mencoret coret di kertas. Dengan perlahan, ajarkan menulis huruf
huruf tadi.
10.
Asah kreatifitas anak

Maka ajarkan
kreatifitas agar otak anak bisa berkembang optimal dan cerdas. Contoh permainan
yang mengasah kreatifitas adalah menyusun puzle potongan potongan gambar tubuh
hewan. Atau membuat sesuatu dari tanah liat dan pasir. Atau juga menyusun balok
balok membentuk rumah rumahan.
11.
Ajarkan menggambar
Menggambar bisa
menjadi sarana mengembangkan motorik anak, melatih konsentrasi dan menyalurkan
emosi anak. Untuk anak umur 2 tahun, biarkan anak mencoret coret kertas sesuka
mereka. Sesekali, latih tangannya untuk menggambar sesuatu yang sederhana
seperti lingkaran bola, atau garis lurus.
12.
Ajarkan bersosial
Anak usia 2 tahun
memiliki keinginan yang kuat untuk terlibat bermain interaktif dengan anak
lain. Dia ingin terlibat dalam dunia sosial secara lebih luas, yang menurutnya
sangat menarik.
Awalnya memang anak akan
“bermain sejarar”. Yaitu bermain sendiri sendiri. Jikapun terjadi kontak dengan
anak lain, masih sering “berkelahi”. Karena anak memang masih asyik
mementingkan dirinya. Lalu seiring pengamatan dan ketertarikannya dengan anak
anak lain, dia akan “bermain kooperatif”. Yaitu mulai bermain bersama dan
bersosial. (Hurlock, 1980)
Maka berikanlah
kesempatan bagi anak untuk bermain bersama anak lain. Tinggal diawasi dan
diarahkan saja jika merebut mainan atau bertengkar dengan anak lain.
13.
Ajarkan patuh pada orang tua
Mulailah dari hal
hal kecil untuk mengajarkan kepatuhan ini. Misalnya menyuruhnya makan dan
tidur. Atau ajarkan untuk datang ketika dipanggil. Dengan diajarkan kepatuhan,
diharapkan kelak anak tidak bandel dan nakal.
14.
Jika melarang sesuatu...
Orang tua harus
kreatif saat melarang anak usia 2 tahun. Misalnya memberikan alternatif lain
yang diperbolehkan. Saat anak dilarang bermain gunting karena runcing, berikan
alternatif misalnya bermain mobil mobilan.
Orang tua juga bisa
melarang, namun dengan memberinya kesempatan. Misalnya ketika menyuruh berhenti
bermain pasir, tidak langsung menyuruh menghentikan seketika itu. Namun berikan
kesempatan dua menit lagi padanya untuk bermain. Agar tidak terkesan kasar dan
tergesa gesa melarangnya.
15.
Ajarkan berbicara
Anak umur dua tahun
seharusnya sudah bisa mengucapkan kata kata yang terkait dengan kehidupan
kesehariannya. Seperti sebutan untuk orang tuanya ayah ibu, atau bola, mobil,
buku, tangan, kaki, dan semacam itu.
Menurut Prof.
Leslie, jika anak belum bisa mengucapkannya berarti dia tergolong lambat
berbicara. Namun orang tua jangan panik jika lambar berbicara, karena
perkembangan tiap anak memang berbeda. Yang terpenting adalah tetap ajarkan
berbicara pada anak dengan bercerita, memancingnya mengucapkan kosakata
tertentu, dan sering sering mengajaknya berbincang bincang.
16.
Ajarkan kemampuan fisik
Anak usia 2 tahun
idealnya sudah bisa berlari dengan koordinasi yang bagus, bisa melempar dan
menendang bola tanpa kehilangan keseimbangan, bisa naik dan turun tangga dengan
berpegangan, dan bisa menumpuk balok. Ajarkanlah kemampuan fisik ini, karena
hal ini adalah dasar dari kekuatan otot anak.
17.
Ajarkan kesehatan
Misalnya mencuci
tangan sebelum makan, atau tidak memakan jika makanan jatuh dan kotor, atau mencuci
kaki setelah bermain dari luar rumah tanpa alas kaki. Ajarkan kesehatan dengan
cara sederhana ini agar anak sedikit demi sedikit bisa memahaminya.
Itulah 17 cara mendidik anak usia 2 tahun. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar