17 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun, Nomor 1 Dan 3 Sangat Penting !!

17 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun, Nomor 1 Dan 3 Sangat Penting !!



Otak anak usia 2 tahun berkembang sangat cepat. Otak akan sangat aktif untuk membentuk hubungan antar sel saraf hingga dua juta per detik, dan lebih aktif dua kali lipat dari otak orang dewasa.


Karena itu, mendidik anak usia 2 tahun ini sangat penting. Jangan sampai salah, sehingga usia emas yang seharusnya menjadi tahap tumbuh kembang anak yang terbaik jadi terlewatkan. Dan berikut ini cara mendidik anak usia 2 tahun yang efektif.

Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun

1.    Jangan kasar dan membentak anak

Menurut penelitian Lise Gliot, bentakan dan makian kasar pada anak bisa menggugurkan milyaran sel otak yang sedang tumbuh. Sebaliknya ketika anak disayang dan dibelai lembut, akan terbentuk struktur sel otak yang baik. Dan anak tentu sangat membutuhkan sel sel otak ini untuk kecerdasannya. Demikian hasil penelitian Lise Gliot dengan media perekam otak pada anak.

Di samping itu, menurut dr Godeliva M Silvia Merry, M.Si, bentakan pada anak juga menyebabkan detak jantung anak jadi cepat atau abnormal, sehingga menimbulkan kelelahan.

Akibat lain jika anak sering dibentak adalah anak jadi tumbuh menjadi pribadi yang emosional, dan tingkat kepercayaan anak pada orang tuanya jadi menurun.

Maka sedapat mungkin hindari membentak anak, berbicara dengan nada tinggi dan kata kata yang kasar.

2.    Ajarkan toilet training

Menurut dr. Ariani Dewi Widodo, SpA, anak mulai bisa diajarkan toilet training ketika usia 18-24 bulan. Sebagian anak 30-36 bulan. Artinya ketika anak berada di usia 2 tahun sebagian sudah pandai toilet training, dan sebagian masih tahap awal mengajarkannya.

Nah, cara mengajarkannya haruslah dengan bertahap. Pertama kenalilah saat anak biasanya BAK maupun BAB. Jika anak sudah bisa diajak bicara, ajarkan untuk bilang jika ingin pipis. Kedua, ajaklah anak untuk ke toilet saat jam jam anak biasanya BAK atau BAB. Anak bisa jadi memang belum faham apa tujuan ke toilet sehingga tidak pipis saat ke toilet, dan justru pipis saat bermain di luar. Tidak mengapa karena toilet training memang butuh perjuangan.

Dan lagi, agar anak kebelet pipis saat di toilet basuhlah “burungnya” dengan air. Biasanya cara ini cukup bisa membantu. Ketiga, berikan pujian jika anak berhasil pipis di toilet, dan bersabarlah jika suatu saat anak masih pipis di atas kasur.

3.    Berikan teladan

Menurut para ahli, anak usia 2 tahun meniru sebanyak 80 persen perilaku orang di sekitarnya. Hal ini karena timbulnya emosi sebagai dasar dari meniru. Anak terutama akan meniru orang tuanya, karena secara emosi orang tua jauh lebih dekat kepadanya jika dibanding dengan orang lain. Di samping itu, anak juga meniru karena punya keinginan yang tinggi untuk mirip dengan orang lain.

Karena itu orang tua harus memberi teladan yang baik, meskipun anaknya masih berusia 2 tahun. Membaca doa sebelum makan, atau makan dengan tangan kanan, atau rajin shalat di masjid, adalah contoh contoh teladan yang akan diperhatikan dan ditiru anak.

4.    Masuklah ke dunia anak

Anak memiliki dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Maka untuk memasukkan pendidikan pada mereka, harus memasuki dunianya. Pertama tama, lihatlah apa kegemarannya. Misalnya melempar bola. Ikutlah menjadi teman bermainnya, lalu arahkan untuk belajar fokus melempar agar bisa mengenai sesuatu. Ini salah satu contoh saja.

5.    Pilihkan mainan yang mendidik

Untuk anak usia 2 tahun, mainan yang mendidik adalah yang bisa mengembangkan kecerdasannya dan kemampuan motorik fisiknya. Dan karena anak masih suka memakan segala yang di depannya, maka hindari mainan yang kecil atau runcing yang berbahaya jika sewaktu waktu dimakan.

Mainan mobil mobilan yang besar, atau semacam sepeda kecil yang bisa dinaikinya sangat bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuhnya. Atau mainan menyusun balok, sangat bagus melatihnya untuk menganalisa dan berpikir.


6.    Jangan terlalu memaksakan

Orang tua bisa memiliki harapan yang sangat tinggi, tapi anak usia 2 tahun adalah anak yang memiliki berbagai keterbatasan. Jangan bandingkan anak dengan anak lain, karena setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda beda.

7.    Ajarkan agama

Menurut tokoh Islam Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat cara seseorang berpikir, bersikap, bereaksi, dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan masuk dalam kontribusi kepribadiannya.

Karena itu, sejak anak berusia 2 tahun ajarkanlah agama. Mulailah dari hal hal yang sederhana, misalnya saat turun hujan katakan bahwa Allah yang menurunkannya. Saat sembuh dari sakit ucapkanlah alhamdulillah bersyukur telah disembuhkan oleh Allah. Anak akan melihat semua ini, dan bisa membekas dalam ingatannya.


8.    Ajarkan kebiasaan kebiasaan kecil

Pada anak usia 2 tahun bisa diajarkan kebiasaan ringan seperti berdoa sebelum tidur, memberi sebagian makanan yang dia pegang jika ada temannya datang, atau juga bersalaman dan mencium tangan saat akan ditinggal ayahnya bekerja. Kebiasaan remeh ini secara tidak langsung akan menjadi karakter anak, dan bisa berlanjut di usia remaja dan dewasa.

9.    Ajarkan membaca dan menulis

Mulai kenalkan huruf huruf pada anak. Tempellah stiker huruf huruf di tembok (tempel yang agak rendah), dan biarkan anak sering berinteraksi dengannya. Lebih baik lagi jika diajarkan huruf huruf sambil bernyanyi, karena nyanyian mudah lekat di otak anak.

Di samping itu, beri  kesempatan anak untuk memegang pensil dan mencoret coret di kertas. Dengan perlahan, ajarkan menulis huruf huruf tadi.

10.  Asah kreatifitas anak

Seperti yang telah dikemukakan di atas, otak anak umur 2 tahun mengalami perkembangan yang sangat cepat. Otak sangat aktif membentuk pola hubungan antar sel saraf hingga mencapai dua juta per detik. Dan otak ini lebih aktif 2 kali lipat dibanding dengan otak orang dewasa. Menakjubkan!!

Maka ajarkan kreatifitas agar otak anak bisa berkembang optimal dan cerdas. Contoh permainan yang mengasah kreatifitas adalah menyusun puzle potongan potongan gambar tubuh hewan. Atau membuat sesuatu dari tanah liat dan pasir. Atau juga menyusun balok balok membentuk rumah rumahan.

11.  Ajarkan menggambar

Menggambar bisa menjadi sarana mengembangkan motorik anak, melatih konsentrasi dan menyalurkan emosi anak. Untuk anak umur 2 tahun, biarkan anak mencoret coret kertas sesuka mereka. Sesekali, latih tangannya untuk menggambar sesuatu yang sederhana seperti lingkaran bola, atau garis lurus.

12.  Ajarkan bersosial

Anak usia 2 tahun memiliki keinginan yang kuat untuk terlibat bermain interaktif dengan anak lain. Dia ingin terlibat dalam dunia sosial secara lebih luas, yang menurutnya sangat menarik.


Awalnya memang anak akan “bermain sejarar”. Yaitu bermain sendiri sendiri. Jikapun terjadi kontak dengan anak lain, masih sering “berkelahi”. Karena anak memang masih asyik mementingkan dirinya. Lalu seiring pengamatan dan ketertarikannya dengan anak anak lain, dia akan “bermain kooperatif”. Yaitu mulai bermain bersama dan bersosial. (Hurlock, 1980)

Maka berikanlah kesempatan bagi anak untuk bermain bersama anak lain. Tinggal diawasi dan diarahkan saja jika merebut mainan atau bertengkar dengan anak lain.

13.  Ajarkan patuh pada orang tua

Mulailah dari hal hal kecil untuk mengajarkan kepatuhan ini. Misalnya menyuruhnya makan dan tidur. Atau ajarkan untuk datang ketika dipanggil. Dengan diajarkan kepatuhan, diharapkan kelak anak tidak bandel dan nakal.

14.  Jika melarang sesuatu...

Orang tua harus kreatif saat melarang anak usia 2 tahun. Misalnya memberikan alternatif lain yang diperbolehkan. Saat anak dilarang bermain gunting karena runcing, berikan alternatif misalnya bermain mobil mobilan.

Orang tua juga bisa melarang, namun dengan memberinya kesempatan. Misalnya ketika menyuruh berhenti bermain pasir, tidak langsung menyuruh menghentikan seketika itu. Namun berikan kesempatan dua menit lagi padanya untuk bermain. Agar tidak terkesan kasar dan tergesa gesa melarangnya.

15.  Ajarkan berbicara

Anak umur dua tahun seharusnya sudah bisa mengucapkan kata kata yang terkait dengan kehidupan kesehariannya. Seperti sebutan untuk orang tuanya ayah ibu, atau bola, mobil, buku, tangan, kaki, dan semacam itu.

Menurut Prof. Leslie, jika anak belum bisa mengucapkannya berarti dia tergolong lambat berbicara. Namun orang tua jangan panik jika lambar berbicara, karena perkembangan tiap anak memang berbeda. Yang terpenting adalah tetap ajarkan berbicara pada anak dengan bercerita, memancingnya mengucapkan kosakata tertentu, dan sering sering mengajaknya berbincang bincang.

16.  Ajarkan kemampuan fisik

Anak usia 2 tahun idealnya sudah bisa berlari dengan koordinasi yang bagus, bisa melempar dan menendang bola tanpa kehilangan keseimbangan, bisa naik dan turun tangga dengan berpegangan, dan bisa menumpuk balok. Ajarkanlah kemampuan fisik ini, karena hal ini adalah dasar dari kekuatan otot anak.

17.  Ajarkan kesehatan

Misalnya mencuci tangan sebelum makan, atau tidak memakan jika makanan jatuh dan kotor, atau mencuci kaki setelah bermain dari luar rumah tanpa alas kaki. Ajarkan kesehatan dengan cara sederhana ini agar anak sedikit demi sedikit bisa memahaminya.

Itulah 17 cara mendidik anak usia 2 tahun. Semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top