6 Panduan Memberi Nama Anak Dalam Islam

6 Panduan Memberi Nama Anak Dalam Islam



Panduan memberi nama anak dalam Islam – salah satu kewajiban dari orang tua ketika anak lahir adalah memberinya nama yang baik. Dalam Islam nama anak bukanlah sekedar nama, tapi menjadi bagian dari doa. Dari sinilah maka memberi nama hendaknya tidak sembarangan. Harus dipertimbangkan agar kelak bermanfaat bagi anak.

Di bawah ini diantara panduan memberi nama anak dalam islam tersebut.

Beri nama yang baik artinya

Anak hendaknya diberi nama yang secara arti mengandung kebaikan. Misalnya ihsan yang berarti baik, Nuruddin yang artinya cahaya agama, hidayah yang artinya petunjuk. Dengan memiliki nama yang baik maka anak akan terdoakan menjadi seperti namanya. Di samping itu anak kelak juga akan senantiasa mengingat makna namanya dan harapan orang tuanya dengan pemberian nama itu.

Memakai nama Nabi atau orang shalih

Bisa juga memberi nama anak dengan mengambil nama orang-orang shaleh seperti Syafi’i, dengan harapan kelak akan mencontoh ilmu dan keshalehan ulama besar itu. Atau memakai nama Nabi misalnya Ibrahim dengan harapan kelak mencontoh kesabaran dan keteguhan Nabi mulia itu. Sejak jaman dahulu sudah dipakai metode memilihkan nama seperti ini.
gunakan nama yang mudah diucapkan

hindarkan nama yang sangat sulit untuk diucapkan, agar kelak anak tidak menjadi bahan olok-olokan dan dipelesetkan namanya sekehendak temannya. Contohnya nama Queennaya, atau nama pemain sepak bola dari polandia Wojciech Szczesny. Nama-nama seperti ini jika diterapkan di Indonesia jelas akan susah diucapkan.

Jika memberi nama yang langka

Kadang orang tua ingin memberi nama anaknya dengan nama yang tidak “pasaran”. Dia carikan nama yang memang jarang sekali dipakai sehingga berbeda dengan yang lainnya. Tidak mengapa memberi nama yang langka, asalkan secara makna tetap baik. Jika asal langka sedang secara makna buruk atau tidak jelas maknanya, lebih baik hindari saja.

Jika nama anak menyertakan asma dan sifat Allah

Ada aturan khusus jika pada nama anak menyertakan asma Allah, yaitu dengan menambahkan Abdu yang bermakna Hamba. Maka hasilnya adalah Abdullah, Abdurrahman, dan semisal itu.

Baiknya jangan memberi nama terlalu pendek atau terlalu panjang

Entah dari mana datang ide untuk memberi nama sangat pendek, hingga terdapat nama “N”. Barangkali memang jadi nama yang unik, tapi dalam perkembangan kelak akan menyulitkan anak. Misalnya untuk mengisi nama di rekening bank, sebagian Bank mewajibkan nama minimal beberapa huruf. Atau untuk bisa membuat e-mail, nama pengajuan e-mail  juga harus beberapa huruf. Otomatis anak akan mengalah dengan memberi tambahan nama palsu agar lolos administrasi.

 Begitulah 6 panduan memberi nama anak dalam Islam. Allahu a’lam bisshawab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top