Panduan memberi nama anak dalam Islam – salah satu kewajiban dari orang tua ketika
anak lahir adalah memberinya nama yang baik. Dalam Islam nama anak bukanlah
sekedar nama, tapi menjadi bagian dari doa. Dari sinilah maka memberi nama
hendaknya tidak sembarangan. Harus dipertimbangkan agar kelak bermanfaat bagi
anak.
Di bawah ini diantara panduan memberi nama anak dalam islam tersebut.
Beri nama yang baik artinya
Anak hendaknya diberi nama yang secara arti mengandung kebaikan. Misalnya
ihsan yang berarti baik, Nuruddin yang artinya cahaya agama, hidayah yang
artinya petunjuk. Dengan memiliki nama yang baik maka anak akan terdoakan
menjadi seperti namanya. Di samping itu anak kelak juga akan senantiasa mengingat
makna namanya dan harapan orang tuanya dengan pemberian nama itu.
Memakai nama Nabi atau orang shalih
Bisa juga memberi nama anak dengan mengambil nama orang-orang shaleh
seperti Syafi’i, dengan harapan kelak akan mencontoh ilmu dan keshalehan ulama besar
itu. Atau memakai nama Nabi misalnya Ibrahim dengan harapan kelak mencontoh
kesabaran dan keteguhan Nabi mulia itu. Sejak jaman dahulu sudah dipakai metode
memilihkan nama seperti ini.
Baca juga: menjadikan anak shaleh sejak dalam kandungan
Baca juga: cara menjadikan anak hafidz quran
gunakan nama yang mudah diucapkan
hindarkan nama yang sangat sulit untuk diucapkan, agar kelak anak tidak
menjadi bahan olok-olokan dan dipelesetkan namanya sekehendak temannya.
Contohnya nama Queennaya, atau nama pemain sepak bola dari polandia Wojciech
Szczesny. Nama-nama seperti ini jika diterapkan di Indonesia jelas akan susah
diucapkan.
Jika memberi nama yang langka
Kadang orang tua ingin memberi nama anaknya dengan nama yang tidak
“pasaran”. Dia carikan nama yang memang jarang sekali dipakai sehingga berbeda
dengan yang lainnya. Tidak mengapa memberi nama yang langka, asalkan secara
makna tetap baik. Jika asal langka sedang secara makna buruk atau tidak jelas
maknanya, lebih baik hindari saja.
Jika nama anak menyertakan asma dan sifat
Allah
Ada aturan khusus jika pada nama anak menyertakan asma Allah, yaitu dengan
menambahkan Abdu yang bermakna Hamba. Maka hasilnya adalah Abdullah,
Abdurrahman, dan semisal itu.
Baiknya jangan memberi nama terlalu pendek
atau terlalu panjang
Entah dari mana datang ide untuk memberi nama sangat pendek, hingga
terdapat nama “N”. Barangkali memang jadi nama yang unik, tapi dalam
perkembangan kelak akan menyulitkan anak. Misalnya untuk mengisi nama di
rekening bank, sebagian Bank mewajibkan nama minimal beberapa huruf. Atau untuk
bisa membuat e-mail, nama pengajuan e-mail juga harus beberapa huruf. Otomatis anak akan
mengalah dengan memberi tambahan nama palsu agar lolos administrasi.
Begitulah 6 panduan memberi nama
anak dalam Islam. Allahu a’lam bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar