
Semua orang mendambakan capaian keluarga sakinah ini. Namun pada
kenyataannya tidak semua sampai padanya. Sebagian merasa kehidupan keluarga
yang biasa-biasa saja, dan sebagian merasa jatuh ke jurang kesengsaraan. Jauh
dari tipe keluarga sakinah. Apa yang menjadi penyebab
perbedaan itu? Padahal
semua memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk keluarga sakinah, namun
mengapa hasilnya berbeda? Jawabannya adalah ada pada langkah-langkah atau cara yang
digunakan untuk membentuk sakinah itu sendiri. Sebagian orang ada yang memahaminya
lalu mengupayakan membentuknya. Sebagian yang lain jangankan mengamalkan, ilmu
untuk mencapai sakinahpun tidak dia miliki.
Maka bagi kita yang ingin hidup bahagia, kita simak yuk.. tips-tips atau cara
membentuk keluarga sakinah ini.
cara membentuk keluarga sakinah
Cara pertama: Saling mencintai
Perasaan saling mencintai bisa membentuk keluarga sakinah. Cinta adalah
bagian penting dalam hubungan suami istri. Keluarga yang tanpa cinta, tidak
akan ada keharmonisan di sana. Ada berbagai persoalan besar yang dengan mudah
bisa terselesaikan sebab adanya cinta. Tapi sebaliknya ada berbagai masalah
ringan yang tak kunjung selesai, bahkan berubah jadi masalah berat, karena
ketiadaan cinta. Maka bangunlah cinta agar tercapai ketenangan atau sakinah
ini.
Cara kedua: Saling menjalankan kewajiban
Mengabaikan kewajiban sama saja membuat pasangan hidup sengsara. Sebab
mengabaikan kewajiban akan berdampak pada hilangnya hak pasangan. Suami yang
mengabaikan kewajiban memberi nafkah, berarti telah merampas hak istri untuk
diberi nafkah. Jika ini terjadi, bukan keluarga sakinah yang terbentuk tapi
petaka keluarga. Maka tunaikan segala kewajiban demi membentuk keluarga yang
sakinah.
Baca juga: inilah cinta keluarga menurut Islam
Baca juga: inilah 6 ciri istri shalehah
Baca juga: inilah cinta keluarga menurut Islam
Baca juga: inilah 6 ciri istri shalehah
Cara ketiga: Saling pengertian
Meskipun ada pembagian kewajiban antara suami dan istri, namun hal ini
bukan jadi hukum kaku. Keluarga dibangun atas kerjasama yang apik antara suami
dan istri. Maka jika suatu saat salah satu diantara suami istri tidak bisa
menunaikan kewajiban karena keadaan yang sulit, hendaknya yang lain mengerti
keadaannya. Dan jika memungkinkan bergerak mengisinya. Misalnya seorang istri berkewajiban
merawat anak. Namun suatu saat badannya terlalu lelah. Maka di saat ini sang
suami jangan memaksanya. Mengertilah, lalu ambil kewajiban itu. Rawatlah anak,
hingga keluarga jadi terasa damai.
Cara keempat : Saling menerima kelebihan dan
kekurangan
Ingatlah bahwa engkau tidak menikah dengan malaikat. Ada saja kekurangan
yang dimiliki suami atau istri. Pahamilah hal ini, kemudian terimalah. Adapun
jika engkau tidak terima maka ada solusinya, yaitu bukan memarahi tapi memberi
motifasi dan inspirasi. Misalnya seorang suami yang tidak pandai mencari
nafkah, anda tidak perlu memarahinya dengan kata-kata pedas. Tapi tampillah
elegan dengan memberinya semangat, inspirasi dan solusi-solusi.
Cara kelima : Saling memuliakan
Rasulullah saw adalah contoh seorang suami yang sangat memuliakan istri.
Dengan memberi istri panggilan yang baik, tidak marah ketika makanan yang
disajikan keasinan. Mencontoh beliau, maka jadilah orang yang memuliakan
pasangan anda. Memuliakan di saat berhadapan dengannya maupun di saat tidak
berhadapan dengannya. Saat berhadapan seperti ketika bertemu berbicara dengan
sopan, saat tidak berhadapan seperti saat anda pergi bercakap-cakap berdua
dengan teman anda maka anda tidak mengobral aib-aibnya, namun justru
menceritakan kelebihan-kelebiannya. Saling memuliakan akan bisa membentuk
keluarga sakinah.
Cara keenam : Jika ada masalah tidak saling
menyalahkan.
Sikap saling menyalahkan inilah sumber kehancuran keluarga. Akan terjadi
perdebatan panas, saling benci, sementara masalah tidak terselesaikan. Hidup
berkeluarga dituntut kedewasaan bersikap. Jika ada masalah, tidak perlu saling
menyalahkan. Yang terpenting adalah menyangga masalah itu bersama, lalu mencarikan
solusinya bersama. Dengan demikian akan ada kehangatan antar suami istri,
terbentuk keluarga sakinah.
Itulah diantara cara membentuk keluarga sakinah. Semoga anda mampu mewujudkannya.
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: pixabay.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar